Skip to Content

Stalker Awareness

December 31, 2024 by
Stalker Awareness
Leavani Tyasmono
| No comments yet

Akhir-akhir ini sosial media diramaikan dengan kasus stalker yang memiliki obsesi dengan mengganggu kehidupan seseorang dalam jangka waktu yang panjang.  Penguntit atau "stalker" dalam konteks psikologi adalah individu yang menunjukkan perilaku obsesif dan berulang kali mengganggu orang lain tanpa persetujuan mereka. Penguntitan dapat mencakup berbagai tindakan, mulai dari mengawasi korban secara langsung hingga mengirim pesan yang mengganggu secara online.


Jenis-jenis Stalker

Rejected Stalker (Penguntit yang Ditolak)

Sering muncul setelah hubungan romantis, persahabatan, atau keluarga berakhir.

Mereka mencoba memperbaiki hubungan atau membalas dendam karena ditolak.

Resentful Stalker (Penguntit yang Mendendam)

Termotivasi oleh rasa dendam atau marah terhadap korban, seringkali karena merasa telah diperlakukan tidak adil atau dirugikan.

Intimacy Seeker (Pencari Keintiman)

Penguntit ini ingin menjalin hubungan intim dengan korbannya, meskipun korban tidak mempunyai kepentingan atau persetujuan.  

Incompetent Stalker (Penguntit yang Tidak Kompeten)

Memiliki keterampilan sosial yang buruk dan menggunakan penguntitan sebagai cara yang salah untuk membangun hubungan.

Predatory Stalker (Penguntit Predator)

Mengamati dan menguntit korbannya dengan tujuan melakukan kejahatan seperti penyerangan atau penyerangan seksual.  

Mengatasi Trauma Akibat Stalking 

Mendapatkan Emotional Support​

Mencari dukungan dari orang-orang terdekat, teman, keluarga, atau profesional seperti Psikolog. Pengalaman dan dukungan emosional dapat membantu mengurangi beban dan membuat korban merasa didengar serta dipahami.

Menjaga Batas dan Keamanan

Prioritaskan keamanan dengan mengambil langkah-langkah praktis seperti mengganti nomor telepon, meningkatkan keamanan rumah, atau mendapatkan perlindungan hukum jika diperlukan.  

Kelola Emosi

Temukan cara-cara untuk mengelola emosi yang muncul, seperti melakukan meditasi, olahraga, seni ekspresif, atau terapi.

Rebuild Yourself

Fokus pada pemulihan dan membangun kembali rasa percaya diri dan harga diri. Lakukan aktivitas yang membuat korban merasa baik dan percaya diri.  

Intervensi Hukum

Dalam situasi di mana penguntitan melibatkan ancaman atau kekerasan, intervensi hukum sering kali diperlukan untuk melindungi korban dan menghentikan penguntitan.

Sign in to leave a comment